Yayasan Bunda Hati Kudus (YBHK) kembali berkolaborasi dengan Tim Fasilitator Universitas Sanata Dharma (USD), Yogyakarta untuk mengadakan Workshop Penyegaran dan Pengayaan Kompetensi Pedagogik guru-guru se-YBHK. Kegiatan berlangsung selama dua hari, tanggal 5-6 Juli 2023 di lantai 5 Sekolah Tarsisius 1, Jalan K.H Hasyim Ashari No. 26 Jakarta Pusat. Sekitar tiga ratusan guru sekolah-sekolah YBHK dari jenjang TK sampai SMA, terlibat dalam kegiatan workshop tersebut. Mereka datang dari unit persekolahan milik YBHK yaitu Sekolah Tarsisius 1, Sekolah Tarsisius 2, Sekolah Tarsisius Vireta, Sekolah Damai, dan Sekolah Vianney.
Eny Winarti, M.Hum., Ph.D., koordinator tim USD, dalam uraian dan deskripsi kegiatan pada hari pertama menjelaskan tujuan penyelenggaraan kegiatan yaitu untuk menyegarkan kembali sekaligus memaknai pengalaman dalam melakukan kegiatan yang menjadi kebiasaan. Para peserta diajak untuk mengasah kembali pisau pedagogiknya sebagai guru, agar lebih tajam dan efektif dalam penggunaannya.
Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, mewajibkan setiap guru untuk memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi tertentu yaitu kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Namun, dalam workshop saat ini, lebih fokus pada pengembangan kompetensi pedagogik guru.
Pengembangan kompetensi pedagogik guru dalam workshop ini akan dikaitkan dengan : (1) Tuntutan Keterampilan Abad 21 yaitu critical thingking skills and problem solving, collaboration, communication, dan creativity. (2) Tantangan Abad 21 yaitu NETS (National Educational Technology Standards) yang meliputi kemampuan memfasilitasi dan menginspirasi siswa, kemampuan mendesain dan mengembangkan serta memanfaatkan media digital, menumbuhkan profesionalisme dan kepemimpinan. (3) Rancangan Pembelajaran Abad 21 yang meliputi perancangan, pengelolaan pembelajaran, model pembelajaran, dan sikap profesional. Integrasi antara ketiga aspek tersebut, akan menghasilkan komponen-komponen utama yang harus dikuasai oleh guru sebagai tuntutan Kompetensi Pedagogik Guru Abad 21. Tuntutan kompetensi pedagogik guru abad 21 meliputi : kemandirian dalam menyusun perencanaan pembelajaran, mewujudkan instruksi pembelajaran tuntas dan efektif, berpikir kritis-kreatif-dan kolaboratif, mengkomunikasikan materi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, pemanfaatan teknologi komputer dan digital, pembelajaran kolaboratif, pengembangan problem-based learning dan project-based learning, pengembangan diri berkelanjutan, dan pengembangan pendidikan karakter.
Workshop hari pertama, diawali dengan penjelasan umum tentang pengembangan kompetensi guru, teori belajar, dan pembelajaran berdiferensiasi. Selanjutnya, peserta dibagi dalam kelompok-kelompok untuk praktik merancang perencanaan pembelajaran yang meliputi pengembangan materi ajar, penyusunan media dan strategi pembelajaran, serta pendalaman evaluasi hasil belajar. Semuanya dirancang dan didiskusikan secara bersama-sama sesuai dengan kelompok kelompok masing-masing.
Workshop hari kedua, masih melanjutkan untuk finalisasi perangkat pembelajaran dalam kelompok, dan dilanjutkan dengan persiapan untuk Gallery Walk yaitu semacam pameran hasil perencanaan pembelajaran dari masing-masing kelompok. Para kepala sekolah bertugas mengamati sekaligus mensupervisi seluruh kegiatan mulai dari merancang perencanaan pembelajaran sampai dengan persiapan untuk Gallery Walk. Perwakilan dari masing-masing kelompok yang ditunjuk, akan mendeskripsikan secara singkat produk rancangan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat oleh kelompok. Workshop hari kedua diakhiri dengan presentasi dari perwakilan kepala sekolah untuk masing-masing jenjang sebagai supervisor.
Paket workshop Penyegaran dan Pengayaan Kompetensi Pedagogik Guru Se-YBHK telah diselesaikan dengan baik. Komponen kompetensi pedagogik guru abad 21 telah disemai dalam diri para guru se-YBHK. Semoga pisau pedagogik para guru sungguh terasah dan disegarkan, sehingga semakin tajam dan efektif dalam melaksanakan tugas profesionalnya.
Penulis: Yoakim Deko Lamablawa